bilakah kalut hidupku akan berakhir,
kemana ku melangkah pasti ada yang pergi ,
inikah suratan atau dugaan tuhan ,
walau bibirku mengukir senyum hati ku menangis ,
tak siapa tahu keikhlasan ku pada mu ,
cerita tak berasas dan tuduhan buta ,
dihulur pada mu yang ingin ku hampiri ,
malah diracuni fikiran mu ,
agar aku tersingkir,
begitu banyak sekali
persaingan ku harus tenang
menghadapi sedangkan diri mu
mula jadi perhatian setiap insan,
biar apapun jua tafsiran
bermain dipenjuru hati mu,
rela ku tempuh
namun mengalah usahlah kau harapkan
lambat laun nanti
kebenaran terserlah
disitulah juga akan kau sedari
bertapa tulusnya
pengorbanan ku ini
memperhambakan diri
tak mengenal jemu
ketahuilah kesetiaan ku ini
tidak pernah luntur di telan waktu
bagaikan batu besar menghimpit dada ku
tiap hari berganti makin beratnya
selagi tak terbukti keikhlasan hatiku
selagi itu keresahan dan sesak di dalam
No comments:
Post a Comment